Setelah mempelajari Aqidah Akhlak, diharapkan peserta didik (siswa):
Kegunaan (manfaat) :
- Keimanan dan kecintaannya kepada Islam semakin menebal
- Berakhlaqul Karimah (mulia)
Tujuan Umum :
1. Menjadi bekal siswa dalam mengenal Islam secara utuh
2. Siswa memahami bahwa dirinya adalah hamba Allah yang harus tunduk dan taat kepada perintah dan menjauhi larangannya.
3. Siswa mampu mengenal dan membedakan antara akhlak yang baik dan buruk.
Tujuan Khusus :
1. Siswa menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
- Rajin Ibadah
- Menerapkan nilai-nilai agama
2. Dalam keseharian, siswa menjadi ahli ibadah yang berakhlak mulia.
Showing posts with label Mukaddimah. Show all posts
Showing posts with label Mukaddimah. Show all posts
Saturday, June 11, 2011
Friday, June 10, 2011
Apa itu Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Mata Pelajaran atau bidang studi Aqidah Akhlak merupakan salah satu sub materi pelajaran Agama Islam yang diajarkan kepada peserta didik (siswa/murid) di sekolah. Mulai tingkat TK (Taman Kanak-Kanak)/TKQ (Taman Kanak-Kanak Al-Qur`an), TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur`an), SD (Sekolah Dasar)/MI (Madrasah Ibtidaiyyah), SMP (Sekolah Menengah Pertama)/MTs (Madrasah Tsanawiyah), sampai SMA (Sekolah Menengah Atas)/SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)/MA (Madrasah Aliyah).
Aqidah Akhlak wajib dipelajari bagi setiap orang Islam, terutama peserta didik yang beragama Islam dan harus ditanamkan dari sejak kecil agar pemahamannya terhadap Islam tidak salah dan semakin kokoh (utuh).
Memang inti dari ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW kepada ummatnya adalah penanaman Aqidah dan Akhlak.
Adapun muatan inti materi dari pelajaran Aqidah Akhlak itu adalah mulai dari tingkat TK/TPQ s.d. SMA/MA adalah :
1. Rukun Iman
2. Rukun Islam
3. Macam-macam Akhlak terpuji
4. Macam-macam Akhlak tercela
Untuk Sekolah Umum (SD, SMP, SMA & SMK), pelajaran Aqidah Akhlak digabungkan ke dalam pelajaran Agama Islam (PAI) bersama Al-Qur`an Hadist, Fiqh, dan SKI. Sedangkan di Sekolah Agama (MI, MTs, dan MA) pelajaran Aqidah Akhlak tersendiri dan pembahasannya lebih fokus dan mendalam.
Akhirnya, setelah mempelajari Mata Pelajaran Aqidah Akhlak diharapkan siswa mampu memahami dan menerapkan secara utuh terhadap Aqidah Islam dan ber-Akhlaqul Karimah (Akhlak Mulia) dan menjadi Insanul Kamil (Manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT).
Aqidah Akhlak wajib dipelajari bagi setiap orang Islam, terutama peserta didik yang beragama Islam dan harus ditanamkan dari sejak kecil agar pemahamannya terhadap Islam tidak salah dan semakin kokoh (utuh).
Memang inti dari ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW kepada ummatnya adalah penanaman Aqidah dan Akhlak.
Adapun muatan inti materi dari pelajaran Aqidah Akhlak itu adalah mulai dari tingkat TK/TPQ s.d. SMA/MA adalah :
1. Rukun Iman
2. Rukun Islam
3. Macam-macam Akhlak terpuji
4. Macam-macam Akhlak tercela
Untuk Sekolah Umum (SD, SMP, SMA & SMK), pelajaran Aqidah Akhlak digabungkan ke dalam pelajaran Agama Islam (PAI) bersama Al-Qur`an Hadist, Fiqh, dan SKI. Sedangkan di Sekolah Agama (MI, MTs, dan MA) pelajaran Aqidah Akhlak tersendiri dan pembahasannya lebih fokus dan mendalam.
Akhirnya, setelah mempelajari Mata Pelajaran Aqidah Akhlak diharapkan siswa mampu memahami dan menerapkan secara utuh terhadap Aqidah Islam dan ber-Akhlaqul Karimah (Akhlak Mulia) dan menjadi Insanul Kamil (Manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT).
Ruang Lingkup Akhlak
Pada dasarnya, akhlak dibagi kepada 2 (dua), yaitu :
1. Akhlak Mahmudah (terpuji)
Akhlak mahmudah (terpuji) adalah perbuatan yang dibenarkan oleh agama (Allah dan RasulNya). Contohnya : disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-santun, syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat, rukun, tolong-menolong, hormat dan patuh, sidik, amanah, tablig, fathanah, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan, optimis, qana’ah, dan tawakal, ber-tauhiid, ikhlaas, khauf, taubat, ikhtiyaar, shabar, syukur, tawaadu', husnuzh-zhan, tasaamuh dan ta’aawun, berilmu, kreatif, produktif, akhlak dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu, adil, rida, amal salih, persatuan dan kerukunan, akhlak terpuji dalam pergaulan remaja, serta pengenalan tentang tasawuf.
2. Akhlak Mazmumah (tercela)
Akhlak Mazmumah (tercela) adalah perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama (Allah dan RasulNya). Contohnya : hidup kotor, berbicara jorok/kasar, bohong, sombong, malas, durhaka, khianat, iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis, putus asa, marah, fasik, dan murtad, kufur, syirik, riya, nifaaq, anaaniah, putus asa, ghadlab, tamak, takabbur, hasad, dendam, giibah, fitnah, dan namiimah, aniaya dan diskriminasi, perbuatan dosa besar (seperti mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri, mengkonsumsi narkoba), israaf, tabdzir.
Dalam konteks pembahasan Akhlak itu di bagi kepada 3 (tiga), yaitu :
1. Akhlak kepada Allah SWT
Akhlak kepada Allah adalah perbuatan hambaNya terhadap Allah SWT.
2. Akhlak kepada MakhlukNya
Akhlak kepada MakhlukNya adalah perbuatan hambaNya terhadap makhluk Allah, seperti Malaikat, Jin, Manusia, dan Hewan.
3. Akhlak kepada Lingkungan
Akhlak kepada lingkungan adalah perbuatan hambaNya terhadap lingkungan (semesta alam), seperti : tumbuh-tumbuhan, air (laut, sungai, danau), gunung, dan sebagainya.
1. Akhlak Mahmudah (terpuji)
Akhlak mahmudah (terpuji) adalah perbuatan yang dibenarkan oleh agama (Allah dan RasulNya). Contohnya : disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-santun, syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat, rukun, tolong-menolong, hormat dan patuh, sidik, amanah, tablig, fathanah, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan, optimis, qana’ah, dan tawakal, ber-tauhiid, ikhlaas, khauf, taubat, ikhtiyaar, shabar, syukur, tawaadu', husnuzh-zhan, tasaamuh dan ta’aawun, berilmu, kreatif, produktif, akhlak dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu, adil, rida, amal salih, persatuan dan kerukunan, akhlak terpuji dalam pergaulan remaja, serta pengenalan tentang tasawuf.
2. Akhlak Mazmumah (tercela)
Akhlak Mazmumah (tercela) adalah perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama (Allah dan RasulNya). Contohnya : hidup kotor, berbicara jorok/kasar, bohong, sombong, malas, durhaka, khianat, iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis, putus asa, marah, fasik, dan murtad, kufur, syirik, riya, nifaaq, anaaniah, putus asa, ghadlab, tamak, takabbur, hasad, dendam, giibah, fitnah, dan namiimah, aniaya dan diskriminasi, perbuatan dosa besar (seperti mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri, mengkonsumsi narkoba), israaf, tabdzir.
Dalam konteks pembahasan Akhlak itu di bagi kepada 3 (tiga), yaitu :
1. Akhlak kepada Allah SWT
Akhlak kepada Allah adalah perbuatan hambaNya terhadap Allah SWT.
2. Akhlak kepada MakhlukNya
Akhlak kepada MakhlukNya adalah perbuatan hambaNya terhadap makhluk Allah, seperti Malaikat, Jin, Manusia, dan Hewan.
3. Akhlak kepada Lingkungan
Akhlak kepada lingkungan adalah perbuatan hambaNya terhadap lingkungan (semesta alam), seperti : tumbuh-tumbuhan, air (laut, sungai, danau), gunung, dan sebagainya.
Ruang Lingkup Aqidah
Ruang lingkup pembahasan Materi Aqidah dalam mata pelajaran Agama Islam, yaitu :
1. Iman (bahasa Arab:الإيمان) secara etimologis berarti 'percaya'. Perkataan iman (إيمان) diambil dari kata kerja 'aamana' (أمن) -- yukminu' (يؤمن) yang berarti 'percaya' atau 'membenarkan'.
Definisi Iman berdasarkan hadist merupakan tambatan hati yang diucapkan dan dilakukan merupakan satu kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan dan perbuatan sama dalam satu keyakinan, maka orang - orang beriman adalah mereka yang di dalam hatinya, disetiap ucapannya dan segala tindakanya sama, maka orang beriman dapat juga disebut dengan orang yang jujur atau orang yang memiliki prinsip. atau juga pandangan dan sikap hidup.
Para imam dan ulama telah mendefinisikan istilah iman ini, antara lain, seperti diucapkan oleh Imam Ali bin Abi Talib: "Iman itu ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan anggota." Aisyah r.a. berkata: "Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota." Imam al-Ghazali menguraikan makna iman: "Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan pengakuan itu dengan hati dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota)."
2. Tauhid (Arab :توحيد), adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah.
Tauhid dibagi menjadi 3 macam yakni tauhid rububiyah, uluhiyah dan Asma wa Sifat. Mengamalkan tauhid dan menjauhi syirik merupakan konsekuensi dari kalimat sahadat yang telah diikrarkan oleh seorang muslim.
Seorang muslim meyakini bahwa tauhid adalah dasar Islam yang paling agung dan hakikat Islam yang paling besar, dan merupakan salah satu syarat merupakan syarat diterimanya amal perbuatan disamping harus sesuai dengan tuntunan rasulullah saw.
Pembagian aqidah tauhid
1. Tauhid Al-Uluhiyyah,
mengesakan Allah dalam ibadah, yakni beribadah hanya kepada Allah dan karenaNya semata.
2. Tauhid Ar-Rububiyyah,
mengesakan Allah dalam perbuatan-Nya, yakni mengimani dan meyakini bahwa hanya Allah yang mencipta, menguasai dan mengatur alam semesta ini.
3. Tauhid Al-Asma' was-Sifat,
mengesakan Allah dalam asma dan sifat-Nya, artinya mengimani bahwa tidak ada makhluk yang serupa dengan Allah, dalam dzat, asma maupun sifat.
3. Ibadah
Ibadat atau Ibadah adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Arab. Arti kata ini adalah perbuatan atau penyataan bakti terhadap Allah yang didasari oleh peraturan agama (syar`i).
Ibadah dapat dibagi menjadi 2(dua), yaitu Ibadah Maghdhah (seperti : Shalat, Puasa, Zakat dan Haji.) dan Ibadah Ghairu Maghdhah ( Seperti : Ibadah Qurban, Infaq, Shadaqah, dan sebagainya)
4. Islam
Islam (Arab: al-islām, الإسلام Tentang suara ini dengarkan (bantuan·info): "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh). Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Kesimpulan : dalam pembahasan Materi Aqidah tercakup kepada Rukun Iman dan Rukun Islam.
1. Iman (bahasa Arab:الإيمان) secara etimologis berarti 'percaya'. Perkataan iman (إيمان) diambil dari kata kerja 'aamana' (أمن) -- yukminu' (يؤمن) yang berarti 'percaya' atau 'membenarkan'.
Definisi Iman berdasarkan hadist merupakan tambatan hati yang diucapkan dan dilakukan merupakan satu kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan dan perbuatan sama dalam satu keyakinan, maka orang - orang beriman adalah mereka yang di dalam hatinya, disetiap ucapannya dan segala tindakanya sama, maka orang beriman dapat juga disebut dengan orang yang jujur atau orang yang memiliki prinsip. atau juga pandangan dan sikap hidup.
Para imam dan ulama telah mendefinisikan istilah iman ini, antara lain, seperti diucapkan oleh Imam Ali bin Abi Talib: "Iman itu ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan anggota." Aisyah r.a. berkata: "Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota." Imam al-Ghazali menguraikan makna iman: "Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan pengakuan itu dengan hati dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota)."
2. Tauhid (Arab :توحيد), adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah.
Tauhid dibagi menjadi 3 macam yakni tauhid rububiyah, uluhiyah dan Asma wa Sifat. Mengamalkan tauhid dan menjauhi syirik merupakan konsekuensi dari kalimat sahadat yang telah diikrarkan oleh seorang muslim.
Seorang muslim meyakini bahwa tauhid adalah dasar Islam yang paling agung dan hakikat Islam yang paling besar, dan merupakan salah satu syarat merupakan syarat diterimanya amal perbuatan disamping harus sesuai dengan tuntunan rasulullah saw.
Pembagian aqidah tauhid
1. Tauhid Al-Uluhiyyah,
mengesakan Allah dalam ibadah, yakni beribadah hanya kepada Allah dan karenaNya semata.
2. Tauhid Ar-Rububiyyah,
mengesakan Allah dalam perbuatan-Nya, yakni mengimani dan meyakini bahwa hanya Allah yang mencipta, menguasai dan mengatur alam semesta ini.
3. Tauhid Al-Asma' was-Sifat,
mengesakan Allah dalam asma dan sifat-Nya, artinya mengimani bahwa tidak ada makhluk yang serupa dengan Allah, dalam dzat, asma maupun sifat.
3. Ibadah
Ibadat atau Ibadah adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Arab. Arti kata ini adalah perbuatan atau penyataan bakti terhadap Allah yang didasari oleh peraturan agama (syar`i).
Ibadah dapat dibagi menjadi 2(dua), yaitu Ibadah Maghdhah (seperti : Shalat, Puasa, Zakat dan Haji.) dan Ibadah Ghairu Maghdhah ( Seperti : Ibadah Qurban, Infaq, Shadaqah, dan sebagainya)
4. Islam
Islam (Arab: al-islām, الإسلام Tentang suara ini dengarkan (bantuan·info): "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh). Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Kesimpulan : dalam pembahasan Materi Aqidah tercakup kepada Rukun Iman dan Rukun Islam.
Pengertian Aqidah Akhlak
Aqidah Akhlak merupakan dua pembahasan yang berbeda tetapi keduanya satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan. Aqidah membahas tentang keyakinan, sedangkan Akhlak membahas tentang perbuatan.
Pengertian Aqidah
Dalam bahasa Arab aqidah berasal dari kata al-'aqdu (الْعَقْدُ) yang berarti ikatan, at-tautsiiqu (التَّوْثِيْقُ) yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (اْلإِحْكَامُ) yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah (الرَّبْطُ بِقُوَّةٍ) yang berarti mengikat dengan kuat.
Sedangkan menurut istilah (terminologi): 'aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.
Pengertian Akhlak
Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
Pengertian Aqidah
Dalam bahasa Arab aqidah berasal dari kata al-'aqdu (الْعَقْدُ) yang berarti ikatan, at-tautsiiqu (التَّوْثِيْقُ) yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (اْلإِحْكَامُ) yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah (الرَّبْطُ بِقُوَّةٍ) yang berarti mengikat dengan kuat.
Sedangkan menurut istilah (terminologi): 'aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.
Pengertian Akhlak
Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
Subscribe to:
Posts (Atom)